= Det's Time =
= Pesen Kamu =
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
= Cari Info =
= Where are You? =
= Det's Visitors =
= Det's Banner =
Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Select All -> copy -> Paste it on sidebar
=Welcome to Our Guess=
*
*
= Country Visitors =
= Template by =

Free Blogger Templates
Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
BLOGGER

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Saturday, July 07, 2007
Separatis Papua Kembali Mengancam....
Wadooww.... bener2 berabe deh...
Gimana nggak coba...Nih masalah udah sejak dulu muncul ke permukaan dan mulai mengancam bumi Indo. Tapi upaya pemerintah masih aja STD, alias standar. Membentuk komisi untuk nanganin, trus perjanjian2 ma LSM ato ngucurin dana yang itu 'hadiah' dari negara lain. Kita gak pernah kapok... Nyadar dong!! Negeri kita lagi dibawah cengkraman asing..!!

Kali ini, masalah separatis Papua diawali ma peristiwa pengibaran bendera organisasi RMS (Republik Maluku Selatan) oleh sejumlah aktivisnya persis di hadapan Presiden SBY di tengah-tengah acara puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XIV, yang dipusatkan di Lapangan Merdeka, Ambon, Jumat pagi (29/06).

Trus, sebelumnya, pernah dilakukan pengibaran bendera organisasi OPM (Organisasi Papua Merdeka) oleh sejumlah aktivisnya yang dipenjara di Lembaga Pemasyarakatan Abepura, Papua, dalam rangka HUT OPM (1 Juli 1969-2007).
Masih aktifnya gerakan separatisme di Indonesia jelas menimbulkan pertanyaan tersendiri: Mengapa gerakan separatisme muncul? Mengapa pula gerakan tersebut seolah sulit ditumpas?

Mulai banyaknya sinyal-sinyal separatis di Papua gak pernah dirasakan dengan kuat oleh pemerintah Pusat.

harusnya kita berpikir dong...
kenapa hal ini sampai terjadi??? Separatis Aceh bisa dijadikan pelajaran. Sekarang Aceh 'sedikit' terselesaikan, walo masih ada campur tangan asing. Terbukti dengan datangnya 17 Jenderal AS ke Aceh. Delegasi yang berjumlah 17 jenderal itu berkunjung selama dua hari di Aceh untuk mencari masukan perkembangan situasi keamanan pasca perjanjian damai (MoU) dan kemajuan rekonstruksi pasca bencana tsunami.

Kemana arah berpikir para penguasa negeri ini. Det jadi ngeri deh....
apa seperti ini taraf berpikirnya orang2 intelektual, yang mayoritas lulusan kampus?? Kok yaa gak pernah belajar dari pengalaman??
Kenapa kita selalu diam tak berkutik ketika berurusan ma dedengkot Kapitalis yang busuk, AS itu?? AS, di walayahnya sendiri udah banyak menuai hujatan oleh warganya. Gak lain gak bukan, AS negeri termiskin.

balik lagi ke gerakan separatis yang seringkali mengancam negeri kita. Terakhir, Tim-tim udah lepas dari tangan Indo karena campur tangan Australia. Bahkan Aceh hampir aja mengikuti jejaknya. Trus, diadakah kesepakatan. Itupun juga adanya campur tangan asing, pemerintah finlandia.
Nah, sekarang Papua dalam ancaman separatis. Itu juga ada campur tangan asing, klo kita jeli melihatnya??

Jika dicermati, munculnya berbagai gerakan separatis di Indonesia lebih disebabkan oleh ketidakadilan ekonomi yang dirasakan oleh rakyat di wilayah-wilayah tersebut akibat kegagalan Pemerintah dalam mensejahterakan mereka.

Padahal, seperti di Aceh dan Papua, kekayaan sumberdaya alam sangat melimpah-ruah. Sayang, kekayaan itu lebih banyak dinikmati oleh segelintir orang dan perusahaan-perusahaan asing.

Coz akar persoalan separatisme adalah ketidakadilan ekonomi yang dirasakan sebagian besar masyarakat, maka udah jelas bahwa upaya menciptakan kesejahteraan dan keadilan ekonomi bagi seluruh rakyat, sebagaimana juga disampaikan oleh Wapres Jusuf Kalla, adalah SANGAT PENTING!!. Persoalannya, bagaimana caranya agar upaya tersebut terwujud? Bisakah kita berharap pada sistem ekonomi kapitalis yang saat ini diterapkan oleh Pemerintah sendiri, bahkan dengan model yang sangat liberal? GAK MUNGKIN BISA. Pasalnya, sistem ekonomi kapitalis inilah yang justru menjadi akar dari seluruh ketidakadilan yang dirasakan masyarakat, khususnya secara ekonomi. Contoh kecil dalam kasus PT Freeport di Papua. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Kontrak Karya atau Contract of Work Area yang ditangani Pemerintah Orba yang serba korup telah mengabaikan prinsip-prinsip keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat.

So, ini bukanlah sebuah basa basi yang busuk.... *det ngutip dari sobat di suatu forum diskusi
Kesejahteraan dan keadilan ekonomi hanya mungkin diciptakan oleh sistem ekonomi Islam yang bersumber dari Zat Yang MahaAdil, Allah SWT.
Dalam Islam, jelas, semua kekayaan sumberdaya alam yang menguasai hajat hidup orang banyak seperti minyak bumi, emas, perak tambaga dll dalam jumlah besar adalah milik rakyat; ga' boleh diserahkan kepada pihak swasta, apalagi pihak asing. Negara juga hanya berhak mengelolanya—tidak boleh memilikinya—yang hasilnya sepenuhnya diserahkan kepada rakyat.

Gak ada jalan lain, klo kita gak pengin bertambah busuk, dengan banyaknya wilayah yg tercerai berai. Gunakan Sistem Islam...dukung penerapan Syari'at Islam sebagai the way of life...yg cuman bisa ngatasi semua persoalan hidup kita...

Pengin Indonesia Bangkit?? Kembali pada SYARIAH dan KHILAFAH!!
posted by detrevolt_site @ 12:24:00 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
= Det's Profile =

Name: detrevolt_site
Home: Surabaya, East Java, Indonesia
About Me: This my site...story and my opinion-ideology site...so..if u dont mind..i'm so sorry... Karena saya hanyalah seorang manusia lemah yang masih butuh banyak belajar....
See my complete profile
= Hadith =
"Setiap amal itu ada masa semangatnya, dan pada setiap masa semangat itu ada masa futur (bosan). Barangsiapa yang ketika futur tetap berpegang kepada sunnahku, maka sesungguhnya ia telah memperoleh petunjuk dan barangsiapa yang ketika futur berpegang kepada selain sunnahku, maka sesungguhnya ia telah tersesat?" (HR al-Bazaar)

= Previous Post =
= Archives =
= Det's Links =
= Det's Friends =