= Det's Time =
= Pesen Kamu =
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
= Cari Info =
= Where are You? =
= Det's Visitors =
= Det's Banner =
Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Select All -> copy -> Paste it on sidebar
=Welcome to Our Guess=
*
*
= Country Visitors =
= Template by =

Free Blogger Templates
Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
BLOGGER

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Saturday, December 29, 2007
Benarkah Pancasila Mampu Mengatasi Krisis??
Beberapa waktu lalu, Det ikutan sebuah acara di kampus temen. Lumayan seru...coz terjadi perdebatan diantara peserta dan pembicara. Pembicara acara tersebut ada 3 orang, dari NU, Kepolisian dan ormas Islam Hizbut Tahrir Indonesia. Acara itu bertajuk Diskusi Nasional, Syariah, Khilafah dan MKRI. Pada intinya, acara itu menyampaikan apakah solusi bagi keterpurukan dan berbagai persoalan yang mendera bangsa ini? Apakah Pancasila sebagai "final" dasar negeri ini mampu mengatasi persoalan bangsa?? Meski dijadwalkan selesai jam 4 sore, tapi sepertinya antusiasme peserta mengalahkan kebijakan panitia. Walhasil, selesainyapun jadi molor. Ehmm...sebenernya gak salah juga...coz emang karena tema yang dipilih juga seru, peserta pada antusias untuk kepengin tahu gimana sih solusi bagi Indonesia? Apa Pancasila masih bisa dijadikan kunci penyelesaian??

Sebenernya, berbicara soal bisa ato nggak, kita kembalikan lagi dong pada akar persoalan negeri ini. berbagai carut marut dan persoalan yang makin komplek, terjadi karena aturan yang digunakan negeri ini masih menggunakan aturan manusia. Maksudnya, segala macam hukum dan sangsi yang membuat adalah orang-orang di kursi legislatif. Jika kita berpikir logis, yang namanya manusia, dia gak mungkin membuat aturan yang menyakiti atai membuat tidak nyaman bagi dirinya. Padahal kebutuhan orang yang satu dengan yang lain pastilah berbeda. Tergantung dari pemahaman yang dimiliki orang tersebut... So...wajar aja, jika aturan yang dibuat masih banyak kelemahannya. Begitu juga dengan sanksi yang ada. Hukum2 yang dijalankan masih teramat lemah. Udah banyak fakta yang ada, berkat sanksi yang kurang tegas, kriminalitas gak pernah menurun, bahkan semakin meningkat. Penyakit2 sosialpun -tak terkecuali penyakit mematikan macam AIDS- juga makin meningkta dari tahun ke tahun. padahal pemerintah udah berupaya menanggulangi. Hanya saja, karena tidak mampu melihat akar persoalannya, maka solusi yang dijalankan pun juga superfisial, alias pragmatis doang. Misalnya, mengatasi AIDS dengan pembagian kondom dan jarum suntik gratis, mengatasi kemiskinan dengan pemberian beras bagi orang miskin (raskin) dan bantuan sembako, mengatasi masalah kesehatan yang mahal dengan mengeluarkan askeskin... Semua itu hanyalah solusi yang pragmatis, hanya mengatasi masalah dari superfisial aja... Akibatnya, malah timbul persoalan lainnya. Adanya beras yang 'disunat' oleh pejabat, askeskin yang gak menjangkau semua rakyat, angka AIDS yang makin meningkat...dan persoalan lainnya....

Jika memang Pancasila mampu memberikan solusi, pada bagian mana dari pancasila yang memiliki aturan praktis?? Pancasila hanyalah sekedar sebuah konsep ideal bagi tatanan sebuah negara. Tidak ada segi praktis ato metode untuk menerapkan konsep tersebut. Dipaksakan bagaimanapun caranya, Pancasila gak bisa memeiliki metode untuk menerapkan konsepnya itu. Sampai kita jungkir balik sekalipun gak mungkin akan pernah menemukan sisi praktisnya. Karena sila-sila dalam pancasila yang membuat adalah manusia, otomatis akan memiliki kelemahan. Dan kalo ada pihak yang mengklaim bahwa pancasila mampu membuat nilai praktis dari sila-silanya, pastilah akan menemukan kejanggalan. pertanyaannya, Bila hanya sekedar konsep apakah mampu memberikan solusi??
Itu adalah hal yang pertama yang Det ungkap. Disini Det gak bermaksud sama sekali menjelek-jelekkan Pancasila. Malah Det amat setuju dengan Pancasila, coz isi dari sila-sila tersebut amat apik. Hanya saja, karena manusia yang membuatnya dan landasan yng digunakan adalah kapitalis-sekuleris, maka Det amat membenci nilai praktisnya yang notabene gak dari Pancasila.
Yang kedua, saat sesi diskusi, ada seorang peserta, bapak yang udah cukup tua tapi punya semangat tinggi... (gilee...Det aja sampai dibuat terkagum-kagum ma semangat beliau...tetep semangat Paak..!!) Beliau mengatakan bahwa jika kita anggap saja semua pejabat pemerintah dan rakyat yang ada di negeri ini udah memiliki moral yang Pancasilais, apakah pejabat dan rakyat negeri ini mampu mengatasi masalah eksploitasi dan penjajahan imperialis yang dilakukan oleh negara-negara Kapital?? Dimana Pancasila, saat tambang emas di Freeport diambil asing?? Dimana pancasila saat blok Cepu diambil perusahaan asing?? Dimana Pancasila saat pemerintah memprivatisasi (baca:menjual) semua aset negeri ini?? Dan dimana Pancasila saat ada banyak bencana yang mendera hampir semua wilayah negeri kita?? Pancasila tak mampu berbuat apapun.. karena memang bukan kapasitasnya untuk memberikan solusi. Pancasila tak memiliki kapabilitas untuk mengatasi itu semua...
Walhasil...dari sini udah jelas kan, kalo Pancasila bukanlah solusi untuk mengembalikan keutuhan negeri ini?! Dan Pancasila juga bukan solusi untuk mengatasi berbagai persoalan negeri kita. Lantas apa yang bisa?? Udah pasti dong jawabannya Aturan dari pencipta manusia. Hanya aturan dari Allahlah yang mampu mengatasi persoalan negeri ini. Aturan itu udah jelas banget tertuang dalam Al Qur'an. Semua garis-garis besar persoalan hidup manusia udah ada petunjuknya di Al Qur'an.
Nah, persoalan yang sering kali jadi perdebatan adalah, gak mungkin Indonesia menjadi negara Islam. Ato mustahil banget mendirikan negara Islam saat seperti ini. Ehm....kalo mo jawab pertanyaan kayak gini, Det paling demen ngasih sanggahan seperti gayanya Ust. Khathath dari HTI. Beliau menjawab, aturan yang harusnya digunakan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat tetap WAJIB merujuk pada aturan Islam ato aturan dari Al Qur'an dan As Sunnah yang dijadikan landasan. Perkara nantinya negara itu mau pake nama negara Islam ato negara Tempe ato bahkan negara yang gak pake nama, itu perkara lain, terserah sama pemimpinnya. Karena itu hanya masalah sepele, bukan persoalan utamanya.
Hehehehee....bener kan...jawabannya pas ngena tapi gak keliatan emosi ato egois. Nah...itu yang harusnya dilakukan negeri kita. Apapun namanya negeri kita, kalo mo pake Indonesia juga gak masalah... Yang terpenting adalah aturan yang digunakan di ngeri ini adalah ATuran dari pencipta Manusia, yang semua itu udah tertuang dalam Al Qur'an dan As Sunnah... Itu adalah solusi paling final untuk penyelesaian masalah di negeri ini, yang bisa menyangkut semua bidang kehidupan.... Epoleksobud hankam..pokoknya Aturan Islam lengkap Banget deeh....
So...pake Syari'ah Islam untuk mengatasi masalah negeri kita?? WHY NOT!!!
posted by detrevolt_site @ 10:31:00 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
= Det's Profile =

Name: detrevolt_site
Home: Surabaya, East Java, Indonesia
About Me: This my site...story and my opinion-ideology site...so..if u dont mind..i'm so sorry... Karena saya hanyalah seorang manusia lemah yang masih butuh banyak belajar....
See my complete profile
= Hadith =
"Setiap amal itu ada masa semangatnya, dan pada setiap masa semangat itu ada masa futur (bosan). Barangsiapa yang ketika futur tetap berpegang kepada sunnahku, maka sesungguhnya ia telah memperoleh petunjuk dan barangsiapa yang ketika futur berpegang kepada selain sunnahku, maka sesungguhnya ia telah tersesat?" (HR al-Bazaar)

= Previous Post =
= Archives =
= Det's Links =
= Det's Friends =